Referensinews.id — Perpecahan ditubuh insan olahraga Kota Lubuklinggau jelang Musyawarah Kota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Lubuklinggau sangat kental terjadi, bahkan diprediksi akan terjadi dua kubu dimasa mendatang.
“Dengan tujuan penyatuan insan olahraga, demi tidak terjadinya perpecahan, saya menarik diri dari bursa pencalonan, jangan sampai KONI kedepan ini terpecah terbelah karena ada kubu A kubu B,” tegas Ketua KONI Lubuklinggau, Rodi Wijaya, Sabtu (16/01/2021).
Dikatakan Rodi, jadi siapapun nanti yang menjadi ketua KONI Lubuklinggau harus merangkul semua insan olahraga, mempertahankan prestasi yang ada lima besar dan target tiga besar dan menjaga sarana dan prasarana Olahraga yang ada.
Pelaksaan Musorkot KONI Lubuklinggau akan digelar besok 17 Januari 2020 dengan Prokes yang ketat karena masih pandemi covid 19, hampir dipastikan aklamasi.
Ditanya terkait dinamika yang terjadi saat ini, Rodi menjelaskan dinamika yang ada sudah sangat baik, dia berharap jangan ada perpecahan diantara insan olahraga Kota Lubuklinggau, jangan sampai ada kubu A kubu B dan money politik.
“Insan olahraga harus berjiwa patriot dan sportivitas, itulah insan olahraga,’ujarnya.
Menyikapi mundurnya Rodi dari bursa calon, Wakil Ketua KONI yang juga Ketua DPD PKS Lubuklinggau, H Suhada, menyambut baik dan mengapresiasi keputusan H Rodi Wijaya, karena memang Rodi tidak ingin terjadi kubu kubu di KONI yang dapat membuat KONI kedepan tidak Solid dan pincang serta terpecah belah.
” Beliau sangat bijak, inilah bentuk kecintaan beliau terhadap insan olahraga di Lubuklinggau, kedepan ketua baru harus lebih dari pak Rodi, selama ini lima besar paling tidak harus mempertahankan dan meningkat ke tiga besar,”
Senada juga dikatakan insan Olahraga dan Ketua PBB Lubuklinggau, Tomi Mafinal. Dia sangat mengapresiasi keputusan Rodi Wijaya, karena jika tarung sebenarnya peluangnya sangat besar, tapi karena memikirkan persatuan insan olahraga dirinya rela mundur. (*)