Posted in

Febrio; Sisi Ekonomi Lomba Burung Dimasa Pandemi

Infotorial/ Referensinews.id – Dimasa pandemi corona, pemerintah membuka kembali kelonggaran untuk aktivitas masyarakat. Namun tetap menerapkan protokol kesehatan. Selain wajib masker, sering cuci tangan, dan jaga rajak aman ketika berada di ruang publik maupun didalam kerumunan

Lomba burung juga sudah mulai kembali di adakan di Kota Lubuklinggau. Empat Kabupaten dan satu Kota pecinta burung mania mengikuti kontes burung berkicau. Diantaranya dari Curup Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu, Lahat, Musirawas Utara, Musirawas dan Kota Lubuklinggau

Kontes ini di selenggarakan oleh KMB (Kicau Mania Bersatu) yang menggabungkan Tujuh EO (Event Organizer) yang ada di kota Lubuklinggau dan kontes yang bertempat di Air Kuti Taba Lestari Kota Lubuklinggau di ikuti 800 peserta dari berbagai klaster. Minggu (16/08/2020).

Pada lomba burung bekicau mania bersatu, panitia pelaksana tetap mengedepankan protokol kesehatan. Peserta diwajibkan memakai masker dan slalu mencuci tangan. Disetiap sudut panitia juga memasang papan himbauan bagi yang tidak memakai masker di larang masuk lokasi lomna.

Koordinator kegiatan, Febrio Fahdila yang akrab dipanggil Bang Rio, mengatakan, ini pertamakali dilokakukan lomba burung bekicau di Kota Lubuklinhhau di masa pandemi corona. Kelonggaran new normal yang diberikan pemerintah kota, kita manfaatkan untuk sisi ekonomi dengan mengadakan event burung berkicau.

“Ini pertamakali kita lakukan di masa pandemi corona. kami berharap para pecinta kicau mania semakin solid. Jika lomba ini berhasil, tentunya kedepan kita dapat melaksanakan lebih banyak event,” ujar nya.

Di Kota Lubuklinggau ini ada 7 EO atau gantangan Kicau Mania Bersatu (KMB). Ketujuh EO tersebut yakni BNR, Ronggolawe, NZR, Gantangan Kupang, Gantangan Watervang, Gantangan Perbankan dan Gantangan Kacung.

“Dimasa new normal ini, kita mencoba mengadakan lomba. Event pertama KMB di Kota Lubuklinggau ini diikuti lebih kurang 800 pecinta kicau dari berbagai jenis burung, mulai dari Murai Batu, Kacer, Lovebird, Kapas dan lainnya,” sebutnya.

Event ini merupakan tolak ukur kedepannya, kalau event ini sukses dengan protokol kesehatan berarti kedepan juga bisa sukses dilaksanakan, begitu juga sebaliknya jika event ini gagal maka kedepannya juga akan gagal, katanya.

Lanjut Rio, lomba ini kita selenggarakan agar para pecinta burung berkicau lebih solid dan tujuan utama event ini untuk menggerakan perekonomian masyarakat sekitar.

‘Dimasa pandemi, dan kelonggaran yang diberikan pemerintah “new normal” kita berharap masyarakat sekitar dapat menggerakkan ekonomi keluarha dengan berjualan makanan dan minuman, parkir, kemudian penjual pakan dan perlengkapan burung pun akan mendapat efek domino dari event-event yang ada,” harapnya. (RN-75)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *